Tuesday, March 17, 2009

Ngimpi Duluuu Yuuuukkk ...


Tulisan ini terinspirasi dari tulisan Mas Fa ... karibku yang menulis tentang mimpi buruknya.


Kemarin, saya berbincang dengan seorang psikolog pemerhati tumbuh kembang anak. Ibu elly Risman namanya...

Salah satu anugerah besar yang didapat dari bagaimana saya mencari uang adalah kesempatan untuk bertemu dengan begitu banyak orang-orang yang mampu memperkaya mengenai bagaimana saya memaknai hidup.

Ibu Elly Risman adalah satu dari begitu banyak orang-orang tersebut. Pada waktu itu, kami bicara tentang mimpi dan bagaimana hal tersebut mengubah jalan hidup.
Saya percaya kekuatan doa dan harapan ... mimpi adalah harapan, menurut saya.
Begitu banyak mimpi yang sudah dikabulkan... pada porsi yang sesuai.. dan sungguh, kurang ajar sekali nampaknya kalau saya tidak banyak bersyukur atas hal tersebut.

Ibu Elly bertanya, "Sekarang, mimpimu apa nak?"

Ketika beliau bertanya hal itu, diluar dugaan, saya sulit sekali menjawabnya....
"Semua mimpi masa kecil saya sudah terjadi Ibu Elly.. saya bingung mau minta apa lagi... tinggal jalani saja lah ... bentuk bersyukur saya yaaaa begini ini... mengurangi keluh kesah... selalu berusaha senang!", jawabku

"Nak, kamu harus tetap punya SINEMA HARAPAN! buat mimpi baru.. perlakukan itu seperti film yang terputar tak berhenti di benakmu.. dan nikmati lagi sensasi rasa dari mimpi yang jadi kenyataan nak!", jawab Ibu Elly.

Selesai pembicaraan itu.. saya punya pekerjaan rumah baru...
BERMIMPI....

Semoga mimpinya ndak mimpi buruk kayak Mas Fa

Sunday, March 15, 2009

Ikan Koi ...


Cerita ini sempat terlupa, karena kejadiannya sudah beberapa minggu lalu ... sebulan yang lalu lah kalau tidak salah...

Pada satu akhir pekan saya berkunjung ke rumah salah seorang karib saya ... Naomi namanya....

Ibu muda yang dititipi Gusti Sing Paring Urip sepasang anak kembar yang lucu

Annabel dan Sebastian ... umur 5 tahun ...

pembicaraan antara saya, Annabel dan Sebastian terjadi di depan kolam ikan koi di sebuah restoran di daerah Depok ...


Me
"Annabel ... Sebastian .... lihat, waaaahhh ikan koi-nya lucu-lucu yaa!"

Annabel dan Sebastian berteriak girang ...

ada empat koi paling besar dan paling cantik yang kami setujui bersama...

Me
"Hemmm .... kalo ikan koi-nya om Agus bisa beli ... Om Agus mau beliin buat kalian deh.... Annabel, kamu pilih yang mana?"

--Annabel dan Sebastian nampak berpikir keras .... empat ikan koi sungguh sulit memilih salah satu... semuanya baguuus!--

Annabel
"Yang merah aja Om!"

Sebastian
"AKU MAU SEMUANYA!"

--wajah si om Agus, heran mode on--

Me
"Annabel kenapa cuma milih yang merah?"

Annabel
"Ikan yang merah yang paling bagus .... ehmmmm ... bagus semua sih om, tapi yang merah, paling bagus! ..."

Me
"Sebastian, kenapa pengen semuanya?"

Sebastian
"Kan yang empat ini yang paling bagus diantara banyak ikan koi di kolam ini .... AKU MAU YANG PALING BAGUS! kalau emang ada empat... nggak apa-apa ... tiap hari aku bisa main dengan ikan koi yang paling bagus dan beda-beda ... senin, bisa mainin yang warnanya putih ... selasa, bisa mainin yang warnanya merah ... terus besoknya yang ada totol merah di kepala... terus besoknya lagi yang warna item!"

Me
"Tapi emang Sebastian bisa sayang sama semuanya?"

Sebastian
"Bisa! ... kan maen sama mereka giliran!"

Me
"Kalau ikan koi-nya ada yang iri satu sama lain gimana?"

Sebastian
"Nggak lah ... kan aku sayang sama semuanya!"

...... speachless

Thursday, March 12, 2009

Sepatu Oh Sepatu


Ditengah pekerjaan yang sungguh membuat lelah dan tenggat waktu untuk setiap detilnya

Saya harus menulis

tentang apa pun ...

sebelum otak saya malah mogok dan mau disuruh bekerja ...

Baiklah ... ehmmm aku mau nulis apa ya ... sembari mengetik, sebenarnya ndak tau sih mau menulis apa ...

O iya,

tadi pagi, saya menemukan benda yang sarat kenangan ...

sepasang sepatu olahraga ... terbungkus rapih dalam koper yang saya ingin pindahkan isinya ke dalam lemari. Isi koper itu tak pernah tersentuh sebelumnya karena memang hanya "sampah" yang ada di dalamnya...

"sampah" yang membawa rasa ... dan salah satunya si sepasang sepatu olahraga lusuh itu.

penyakit memang, saya sulit sekali berpisah dengan barang-barang yang menautkan saya dengan rasa...

Sepasang sepatu olahraga itu saya keluarkan dari bungkusnya ...

Ingat sekali, sepatu olahraga merk BATA ini dibelikan Opium, si mantan pacar pertama ....

selayaknya menamakannya Opium karena Ia sudah berhasil membuat saya --dulu-- ketagihan dengan kehadirannya di setiap saat menjalani hidup... sepatu ini pun berhasil membuat saya seperti balerina di dongeng anak-anak yang tak bisa melepaskan sepatu balerinanya dan terus menari bersama sampai Ia kehabisan napas dan kemudian mati ...

Ingat sekali, Opium membelikannya saat saya bersiap-siap untuk mendaftar seleksi masuk AKABRI dulu ....

"Opium, aku mau buktikan sama Bapak kalo aku bisa lebih sukses dari dia! ... aku mau masuk AKABRI .. ini niat aku dan Aan! .. kalo aku gagal, Aan mesti berusaha mewujudkan niat ini!"

dan hadiah ulang tahun saya, dibelikanlah olehnya sepatu olahraga

setiap pagi, Opium membangunkan saya

setiap pagi, berlari lah saya selama satu jam dengan sepatu itu

setiap kali saya kecil hati, sepatu itu dulu berlaku layaknya dopping untukku ...

dia bilang, "Ayo lari lagi Agus ... ayo lari!"

Sang sepatu membawa saya lolos tes masuk AKABRI tingkat Jawa Tengah

Sang sepatu menjadi saksi saya melewati seleksi AKABRI nasional di Magelang dan gagal ...

Sang sepatu menjadi teman saat saya sedih bukan kepalang sampai saya termangu berjam-jam di sebuah lapangan setelah pengumuman kegagalan ...

Sang sepatu menjadi teman saat saya seperti orang idiot berdiri berjam-jam di terminal bus Magelang dan serasa tak tau jalan untuk pulang ke Semarang ...

Sang sepatu menjadi saksi saat saya di jemput di Terminal Terboyo Semarang oleh Opium dan saya tanpa malu memeluknya erat kemudian menangis lama sekali di pelukannya

Opium bilang waktu itu, "Kamu sudah membuktikan bahwa kamu itu pejuang ... kamu ndak menyerah sampai ujung akhirnya .... ayo kuat!"

Setelah kejadian itu, salah satu benda yang selalu saya lihat... saya keluarkan dari bungkusnya .. ya si sepatu itu ...

bahkan ketika merantau ke Jakarta... ada satu koper khusus dimana saya membawa semua benda yang membawa rasa ... pengingat bahwa saya harus selalu kuat menghadapi apa pun masalah, karena saya dulu pernah menghadapi tantangan hidup yang lebih berat dari sekarang ...

Gusti Allah sungguh ajaib...

Pagi tadi, saat saya sedang butuh dikuatkan ...

IA menuntun saya untuk membuka koper itu ...

dan menemukan sang sepatu.

Gusti Allah ternyata bilang, "Agus ... yang kuat ya nak!" tadi pagi

Wednesday, March 04, 2009

"Jika 'Ku Besar Nanti"


Membaca catatan-catatan yang ditulis oleh Mbak Tatyana, selalu membawa sejuta makna buat saya ...

Mungkin karena Mbak Tatyana sering sekali menulis tentang masa kecilnya ... hubungan Ibu dan Anak .. dan polah tingkah anak semata wayangnya Adi

Satu topik yang selalu berhasil menguatkan saya kala hati sedang rawan ...

Satu topik yang walaupun sesedih apa pun kenangannya .. di ujung, saya selalu berhasil tersenyum ... dan bersyukur

Kemarin Mbak Tatyana menulis tentang Janji dan Bahagia ...

ada satu nukilan lagu anak-anak yang terngiang dan tertulis di catatannya:

"Jika 'ku sudah besar nanti, 'ku pergi dengan Ibu
Ibu boleh pilih sendiri ke mana yang dituju

Jika Ibu pilih Jogja, Bandung dan Semarang
Aku yang beli karcisnya, karcis kapal terbang..."

..................................................

Satu pertanyaan yang selalu muncul saat saya berbicara dengan si Mamah dan tak pernah bosan saya menanyakannya ... jawabannya selalu sama ... tapi mungkin saya selalu butuh untuk diyakinkan ...

"Mamah ... Agus udah bikin Mamah Senang?"

Mamah menjawab, "Kamu senang dengan hidupmu thole cah bagus?"

"Senang Mah ... senang sekali"

"Thole anakku ... kalau kamu senang dengan hidupmu, menjalaninya selalu dengan gembira dan melangkah ringan tanpa beban ... kamu sudah berhasil bikin aku senang bahagia Nak"

ada banyak janji ... ada banyak hal menyenangkan yang ingin saya lakukan buat si Mamah ...

semoga saja janji-janji itu bisa dilunasi saat si Mamah masih bisa menikmati hidup dengan penuh ...

satu tahun kemarin, kalau dirunut, banyak sekali janji yang sudah dipenuhi:
1. Jalan-jalan berdua di pantai kuta dan lombok .. walaupun di lombok cuma sehari
2. Mbeliin ibu saya PS2 ... walaupun sekarang sudah rusak dan minta dibeliin Nintendo Wii (lagi) supaya beliau bisa main game masak-masakan dan mancing dengan adik-adik tiri ku yang sungguh membuat kangen belakangan ini
3. mengurangi kebiasaan merokok jadi satu bungkus untuk tiga hari ... dengan catatan, kalau syuting ..ya ndak janji bisa begitu hahahah ... satu bungkus sehari saat syuting
4. Lebih banyak nemenin si Mamah ke Pasar Peterongan, belanja-belanja saat saya bisa pulang ke Semarang .... toh jalan-jalan sama Phillip dan Sebastian, dua karibku di sana lebih banyak dilakukan malam hari hahahah ... maklum, mereka kan anak malam dan sosialita inggil Semarang gitu lho hahahaha
5. Lebih sering menelpon beliau supaya ndak kesepian .. katanya belakangan ini, Mamah gampang sekali kangen sama anak-anaknya ....
6. Kembali ke jalan yang benar dengan mencari pasangan hidup yang "nggenah" ... serius ... ndak lagi semata karena disetir kelamin hihihii ... tuh, berapa banyak lelaki yang jujur sama Ibunya menceritakan dengan terbuka "petualangannya" hahahah....
7. Ndak mabuk-mabukan kalau kebetulan diajak teman pergi menjajah lantai dansa heheheh ... ya ya ya Bir satu gelas masih ditolerir .. lha wong biasanya minum bir juga kalo pulang ke rumah .. ya kan Mah?! hehehehehehe

Daftar utang janjinya untuk si Mamah masih panjaaaaang .... mungkin ndak akan pernah bisa dilunasi semuanya .... tapi kata-kata si Mamah:

"Thole anakku ... kalau kamu senang dengan hidupmu, menjalaninya selalu dengan gembira dan melangkah ringan tanpa beban ... kamu sudah berhasil bikin aku senang bahagia Nak"

jaminan buat saya ....




Sunday, March 01, 2009

Anak Badung dan Rasa Kuatir ....



Semenjak berteman dengan Ibu-Ibu muda ... menikmati segala cerita mereka tentang kelakuan anak-anaknya ... saya semakin tergugah rasa keibuannya .. lho, hahahaha ...

Maksudku, aku semakin paham perasaan mereka ...

Untuk mereka yang masih punya anak balita, aku semakin paham betapa hampir frustasinya mereka-mereka ini, karena walaupun udah dijaga sedemikian rupa ... selalu saja, buah hatinya gampang jatuh sakit ... dan wahai Ibu, saya baru tahu.. kalau balita itu jatuh sakit 6 kali dalam setahun, itu masih normal-normal saja. Maklum, mereka ini masih ada di fase oral .. semuanya dimasukin ke mulut! gampang sekali kemasukan kuman ... padahal daya tahan tubuh mereka ini dimulai dari saluran cerna :) jadi, tolong ... untuk anda yang punya anak balita, jagalah kesehatan saluran cernanya Ibu-Ibu muda hehehehe ....

Mbak Tatyana, kemarin bercerita di notes-nya tentang rasa kuatir .... bagaimana Mas Adi, anak semata wayang yang sungguh disayang tiba-tiba saja menghilang ndak ada kabar .. orang satu rumah ndak ada yang tau Ia dimana ... udah lah, Mbak Tatyana seperti kebakaran wig ... aku mau nulis kebakaran jenggot, tapi ......... punya ndak ya Mbakyu ku yang cantik itu jenggot? .. kurasa sih ndak ada ... terakhir aku ketemu beliau kayaknya sih ndak berjenggot .. lha wong cuantik jheee heheheheh.

Membaca tulisannya, saya jadi teringat kembali masa-masa kecil saya ... sekaligus rasa terbit rasa bersalah heheheh ...

Dulu, saya .. eh ralat, kami --Aku dan adikku Aan-- sering sekali membuat si Mamah kuatir ....

sebagian dari rambut putih yang dimilikinya sekarang, kami mungkin ikut andil hahahahah

Dulu, kami ini baduuuuung sangat!

Apalagi kami ini tinggal di pinggiran kota Bogor .. Kabupaten Bogor ... daerah Kampung Kramat namanya.... komplit lah sudah situasi mendukung kebadungan kami ...

ada sawah, lapangan luas ... sejuta pohon untuk dinaiki .. sungai ... kebun singkong ... nah, anak kecil mana yang tak tergoda untuk lebih banyak bermain daripada duduk manis belajar.

Semua kenakalan khas anak kecil yang rada nyrempet maut pernah kami lakukan.

Diseruduk kerbau ngamuk sampai hampir pingsan ... pernah

keseret arus sungai yang tiba-tiba deras dan serasa jadi karambol hidup terantuk-antuk batu sungai segede kerbau .... pernah

diserang sekawanan tawon ngamuk karena sarangnya ndak sengaja kami jatuhkan dari pohon ... pernah

digigit ular sawah karena kami sangka belut raksasa ... pernah

macam-macam lah ...

coba bilang, Ibu mana yang ndak kuatir ketika anaknya pulang, badan babak belur nangis-nangis setelah kejadian macam di atas .. dan ndilalah kok anak-anaknya ndak kapok gitu lho ... hahahahaha

Mamah dulu cuma ngurut dada .. udah capek marah-marah hahahahah

Ibu mana yang mau beli baju mahal-mahal kalau setiap hari .. bajunya koyak ... bau lumpur .. bau matahari ... alhasil ... kami cuma dibelikan baju-baju murah di pasar ciluar .. belinya lusinan pula! hahahahahah

Ibu mana yang mau beli sabun dan sampo mahal kalau setiap hari .. anaknya pulang bau sangit terbakar matahari .. kulit terkopek-kopek karena keseringan mandi di kali ... dan rambut merah jagung karena keseringan maen layangan ... walhasil, kami cuma dibelikan itu lho .. sampo merk KAO yang kayak bubuk detergen hahahahahah

baru sekarang .. setelah gede ... nyadar buanget ... kalau dulu, kami ini adalah pemicu serangan jantung buat si Mamah ... aduh aduh aduh, maafkan lah kami ini, anak-anakmu ya Mah ...

Tapi, mengabaikan kami badungnya ampun-ampunan ...

kami berdua selalu juara kelas ...

kami berdua haram hukumnya tak naik kelas ...

bukan karena kami pintar ...

tapi untuk yang satu ini, Si Mamah punya kalimat dahsyat yang sukses bikin kami takut bukan buatan! ...

untuk yang satu ini .. Si Mamah berkata:

"Mamah nggak peduli kalian sebadung apa .... nggak peduli kalian mau ngerjain PR atau nggak .. nggak peduli kalian mau belajar atau nggak .. tapi awas, KALAU KALIAN SAMPAI NGGAK NAIK KELAS!!!!! KALIAN MAMAH KIRIM KE RUMAH YATIM PIATU!!!!! percuma capek-capek cari uang kalau begitu .. mending kalian di urus orang lain .. uang yang Mamah punya, Mamah pake buat senang-senang sendiri!"

Naaaah, itu yang bikin kami takut ahhahahahahahahah ....

badung jalan terus .... tapi juara kelas???? sudah pasti!